Your email was sent successfully. Check your inbox.

An error occurred while sending the email. Please try again.

Proceed reservation?

Export
  • 1
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2019
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 8, No. 3 ( 2019-07-26), p. 199-204
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 8, No. 3 ( 2019-07-26), p. 199-204
    Abstract: ABSTRAKWaduk Jatibarang merupakan waduk yang terletak di  Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Waduk Jatibarang merupakan salah satu waduk yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Penilaian ekonomi diperlukan untuk menentukan apakah suatu pemanfataan sumberdaya dapat memberikan keuntungan ataupun mempunyai peranan positif dalam pembangunan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai ekonomi wisata berdasarkan pelaku usaha wisata di sekitar Waduk Jatibarang. Pada sekitar Waduk Jatibarang terdapat beberapa pelaku usaha, yaitu pelaku usaha wisata perahu, pelaku usaha makanan dan homestay. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu surplus produsen untuk mengetahui nilai ekonomi pelaku usaha wisata. Nilai ekonomi pelaku usaha wisata perahu di Waduk Jatibarang pada 2018 adalah Rp 325.893.333. Sementara surplus ekonomi pelaku usaha makanan sebesar Rp 25.313.333. Estimasi nilai ekonomi pelaku usaha homestay adalah Rp -106.200.000. Hal ini dikarenakan kurangnya peminat homestay karena jaraknya yang dekat dengan pusat kota Semarang yang memiliki penginapan lebih baik dan mayoritas wisatawan berasal dari daerah Semarang. ABSTRACTWaduk Jatibarang is the reservoir that located in Kandri Village, Gunungpati sub-regency, Semarang. Waduk Jatibarang is used for tourist activities. Economic valuation is needed to determine resource usage benefits or positive roles in economic development. The purpose of this research is to find out the economic value of tourism based on its businessman around Waduk Jatibarang. The method in this research used to determine the economic value of tourism is producer surplus of businessman. The economic value of boat tour in 2018 is Rp 325.893.333. Meanwhile, the economic value of food businessman is Rp 25.313.333. The estimated economic value of  homestay owner is  Rp -106.200.000, this result happened because Waduk Jatibarang located near downtown Semarang which provides better accommodation and most of the visitors came from around.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Language: id
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2019
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 2
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2018
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 6, No. 4 ( 2018-07-25), p. 433-441
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 6, No. 4 ( 2018-07-25), p. 433-441
    Abstract: Garis pantai Desa Surodadi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan yang serius ini perlu untuk dilakukan pemantauan terus menerus. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perubahan garis pantai dan kaitannya dengan tutupan lahan di pesisir Desa Surodadi Kecamatan Sayung Kabupaten Demak pada tahun 2015 dan 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2017. Stasiun penelitian dibagi menjadi lima stasiun berdasarkan lokasi abrasi dan akresi yang telah terjadi. Dengan proses overlay kedua data citra satelit melalui sistem informasi geografis merupakan cara cepat untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi pada pesisir Desa Surodadi. Metode penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif studi kasus dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh pada pengolahan data citra SPOT 6 tahun 2015 dan tahun 2016 yang diperoleh dari Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN Jakarta serta dilakukan survei lapangan sehingga diperoleh laju perubahan garis pantai serta tutupan lahan yang terdapat pada lokasi penelitian. Garis pantai yang terjadi dari tahun 2015 sampai tahun 2016 lebih banyak mengalami proses abrasi jika dibandingkan proses akresi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui laju perubahan panjang garis pantai sebesar 103,58 m, perubahan garis pantai yang terjadi berupa abrasi sebesar 1,197 ha dan perubahan yang berupa akresi sebesar 0,490 ha. Keterkaitan antara perubahan garis pantai dengan tutupan lahan di Desa Surodadi adalah tutupan mangrove yang ada cukup luas dan relatif rapat sehingga dapat mencegah intrusi air laut yang dapat menyebabkan perubahan garis pantai. Surodadi village coastline changes from year to year. This serious change is necessary for ongoing monitoring. This research was conducted to obtain information about coastline change and its relation to land cover in coastal village of Surodadi Sub-District of Sayung Regency of Demak in 2015 until 2016. This research was conducted from May to June 2017. The research station is divided into five stations based on the location of abrasion and Accretion that has occurred. With the second overlay process satellite image data through geographic information system is a quick way to find out the shoreline changes that occur in the coastal village of Surodadi. This research method is done by using descriptive method of case study by using remote sensing technology on SPOT image data processing of 6 year 2015 and year 2016 which obtained from Center of Technology and Remote Sensing Data of LAPAN Jakarta and conducted field survey so that obtained rate of change of coastline happened also Land cover located at the research location. Coastlines that occur from 2015 to 2016 more experienced abrasion process when compared to the accretion process. Based on the research results can be seen the rate of change of coastline length of 103.58 m, shoreline changes that occur in the form of abrasion of 1.197 ha and changes in the form of accretion of 0.490 ha. The link between coastline change and land cover in Surodadi Village is that the mangrove cover is wide enough and relatively close so it can prevent the intrusion of sea water which can cause coastline changes.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Language: id
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2018
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 3
    Online Resource
    Online Resource
    Universitas Pattimura ; 2022
    In:  TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol. 18, No. 1 ( 2022-02-22), p. 1-9
    In: TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Pattimura, Vol. 18, No. 1 ( 2022-02-22), p. 1-9
    Abstract: Jatibarang Reservoir is a reservoir located in Semarang City, Central Java which has various benefits for the community and the surrounding area such as a water resource, flood control, tourist attractions, and a hydroelectric power plant. The development of human activities in the Jatibarang Reservoir will affect water quality and water fertility. Therefore, it is necessary to manage water quality through monitoring the primary productivity of the Jatibarang Reservoir. This research aims to determine the primary productivity of the Jatibarang Reservoir through the dark bottle and light bottle method approaches. The research was carried out in July 2020. The research method used is descriptive non-experimental method and the determination of the sampling point using purposive sampling method. Sampling was carried out at five stations with two repetitions. Analysis of primary productivity data using dark bottle and light bottle method. The results showed that the primary productivity of Jatibarang Reservoir ranged from 249,96-1.250.04 mg C/m3/day. Based on the results of the primary productivity, the fertility of the Jatibarang Reservoir is mesotrophic-eutrophic.   ABSTRAK Waduk Jatibarang merupakan waduk yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah yang memiliki berbagai manfaat untuk masyarakat dan daerah sekitar seperti sebagai sumber air, pengendali banjir, tempat wisata, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Berkembangnya aktivitas manusia di Waduk Jatibarang akan mempengaruhi kualitas air dan kesuburan perairan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan kualitas air melalui monitoring produktivitas primer Waduk Jatibarang. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas primer Waduk Jatibarang melalui pendekatan metode botol gelap dan botol terang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif non-eksperimental dan penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan di lima stasiun dengan dua kali pengulangan. Analisa data produktivitas primer menggunakan metode botol gelap dan botol terang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas primer Waduk Jatibarang berkisar antara 249,96-1.250,04 mg C/m3/hari. Berdasarkan hasil produktivitas primer tersebut, kesuburan Waduk Jatibarang yaitu mesotrofik-eutrofik.  
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2656-2758 , 1693-6493
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Pattimura
    Publication Date: 2022
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 4
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2013
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 2, No. 4 ( 2013-10-29), p. 81-90
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 2, No. 4 ( 2013-10-29), p. 81-90
    Abstract: Komunitas ikan karang merupakan bagian yang sangat penting dalam ekosistem terumbu karang, tidak hanya bagi ikan itu sendiri yang menjadikan ekosistem terumbu karang sebagai habitat vitalnya, yaitu sebagai tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground) dan mencari makan (feeding ground). Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui keanekaragamanjenis ikan karang di daerah rataan dan tubir pada ekosistem terumbu karang di Legon Boyo Taman Nasional Karimunjawa, Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui gambaran umum tentang ikan karangdi daerah rataan terumbu (reef flat) pada kedalaman 2-5 meter, maupun di daerah lereng terumbu (reef slope) pada kedalaman 6-11 meter, Legon Boyo kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ada 3 tahap, yaitu (1) pengambilan data persentase penutupan karang, (2) pengamatan langsung ikan karang dengan metode sensus visual atau Visual Census Technique (VCT) belt transect dalam monitoring/penilaian sumberdaya ikan karang,(3) pengukuran kualitas air secara insitu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi habitat terumbu karang di Legon Boyo di kategorikan baik karena berada dalam kisaran 50% - 70%.Sebanyak 20 jenis ikan karang dari 10 famili ditemukan di perairan Legon Boyo, Karimunjawa yaitu: Acanthruridae, Apogonidae, Chaetodontidae, Gobidae, Mulidae, Pomacanthidae, Pomacentridae, Serranidae, Scaridae, Siganidae. Struktur komunitasnya termasuk dalam kategori baik dengan nilai H’ berkisar antara 2,183 – 2,425.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Uniform Title: KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN KARANG DI DAERAH RATAAN DAN TUBIR PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI LEGON BOYO, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA, JEPARA
    Language: English , English
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2013
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 5
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2019
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 8, No. 2 ( 2019-07-25), p. 56-62
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 8, No. 2 ( 2019-07-25), p. 56-62
    Abstract: ABSTRAKSungai sebagai salah satu jenis media hidup bagi organisme perairan, seringkali tidak dapat terhindarkan dari masalah penurunan kualitas perairan sebagai akibat dari perkembangan aktivitas manusia. Sungai Siangker merupakan salah satu subsistem drainase di wilayah Semarang Barat yang bermuara ke Teluk Semarang yang mengalami pendangkalan akibat reklamasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui stratifikasi salinitas, komposisi makrozoobentos berdasarkan stratifikasi salinitas, dan hubungan stratifikasi salinitas dengan komposisi makrozoobentos pada perairan Sungai Siangker. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan  teknik secara sistematik sampling. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel dilakukan uji regresi kolerasi. Pengambilan sampel dilakukan pada 9 (Sembilan) titik sampling dari hulu-hilir sungai berdasarkan stratifikasi salinitas dengan jarak antar titik sejauh 200 m pada perairan Sungai Siangker. Nilai salinitas di Sungai Siangker pada Hulu sungai (K1) berkisar antara (0‰ - 4‰)  pada Tengah sungai (K2) berkisar antara (20‰ - 23‰), dan pada Hilir sungai (K3) berkisar antara (29‰ - 30‰). Pada stratifikasi salinitas yang berbeda di temukan jenis makrozoobentos yang bermacam-macam dengan kelimpahan yang berbeda pula, seperti pada K1 (0‰ - 4‰) ditemukan jenis Telescopium dan Casidula sp , pada K2 (20‰ - 23‰) ditemukan jenis Terebralia sp dan Cerithidae, dan pada K3 (29‰ - 30‰) ditemukan jenis Terebralia sp, Melanoides, dan Nereidae. Hasil regresi korelasi yang dihasilkan menunjukkan  bahwa stratifikasi salinitas di suatu perairan memberikan pengaruh terhadap kelimpahan dan persebaran makrozoobentos. ABSTRACTRivers as one type of living media for aquatic organisms, cannot be avoided from the problem of decreasing water quality as a result of the development of human activities. Siangker River is one of the drainage subsystems in the West Semarang region which empties into Semarang Bay which have been silting due to reclamation. Study was to determine the salinity stratification, composition of macrozoobenthos based on salinity stratification, and relationship of salinity stratification with the composition of macrozoobenthos in the waters of River Siangker. The method used in this study was descriptive with a quantitative approach, using systematic sampling techniques. To find out the relationship between the two variables, the regression test was conducted. Sampling was carried out on 9 (nine) sampling points from upstream-downstream of the river based on salinity stratification with a distance between points as far as 200 m in the waters of the Siangker River. The salinity value in the Siangker River on the Upper River (K1) ranged from (0‰ - 4‰) to the middle of the river (K2) ranging from (20‰ - 23‰), and downstream (K3) ranged from (29‰ - 30‰). Different strains of salinity were found in various types of macrozoobenthos with different abundances, such as in K1 (0‰ - 4‰) found in the type of Telescopium and Casidula sp, in K2 (20‰ - 23 ‰) found Terebralia sp and Cerithidae, and in K3 (29‰ - 30‰), Terebralia sp, Melanoides, and Nereidae were found. The resulting correlation regression results show that salinity stratification in a waters influences the abundance and distribution of macrozoobenthos.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Language: id
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2019
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 6
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2018
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 6, No. 4 ( 2018-07-25), p. 525-529
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 6, No. 4 ( 2018-07-25), p. 525-529
    Abstract: Kecamatan Juwana merupakan kawasan pesisir memiliki potensi untuk kegiatan perikanan budidaya yang secara ekonomi sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah, namun karena topografinya yang landai, Kecamatan Juwana rentan terhadap perubahan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerentanan pantai, tingkat produksi tambak dan hubungan tingkat kerentanan pantai dan produksi tambak di Kecamatan Juwana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di kawasan pesisir Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan studi kasus menggunakan metode analisis Indeks Kerentanan Pantai, dengan tujuh variabel dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu geomorfologi serta data tinggi dan lama genangan banjir menggunakan teknik wawancara, sedangkan data sekunder yaitu perubahan garis pantai dan kemiringan pantai dari citra satelit yang diolah menggunakan software ER Mapper 7.0 dan ArcMap 10.2.2, tinggi gelombang, kisaran pasang surut, dan produksi tambak di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Hasil nilai tingkat kerentanan pantai di Kecamatan Juwana pada tahun 2013 – 2015 berkisar antara 3.3 sampai 3.4 dengan tingkat kerentanan tinggi, nilai produksi tambak di Kecamatan Juwana pada triwulan II dan III lebih tinggi dibanding triwulan I dan IV dan tingkat kerentanan pantai tidak ada hubungannya dengan produksi tambak di Kecamatan Juwana, Pati.  Juwana district is a coastal area that potential for cultivation fishery activities that are economically very influential on local revenue, but because of its sloping topography, Juwana District is vulnerable to environmental changes. The purpose of this research were to know the level of coastal vulnerability, the level of fish pond production and the correlation of coastal vulnerability level and fish pond production in Juwana district. The research was conducted in June 2015 at the coastal area of Juwana district, Central Java. The research is a case study using analysis Coastal Vulnerability Index, that consist of seven variables from primary and secondary data. The primary data included geomorphology observation and data of high and flood inundation period using interview technique, whereas secondary data included change of coastline and coastal slope obtained from Satellite image, that processed by ER Mapper 7.0 software and ArcMap 10.2.2., wave height, tidal range, and fish pond production data collected from the provided data at the Juwana District. The  coastal vulnerability index value of the Juwana district in 2013- 2015 was 3.3- 3.4 which included in the category of high vulnerability, the fish pond production value in Juwana district in the second and third quarters was higher than in the first and fourth quarters and the degree of coastal vulnerability had no relation to the  fish pond production in Juwana district, Pati.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Language: id
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2018
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 7
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2017
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 5, No. 4 ( 2017-01-05), p. 398-405
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 5, No. 4 ( 2017-01-05), p. 398-405
    Abstract: ABSTRAK Pulau Pari merupakan kawasan perairan yang memiliki ekosistem lamun.Ekosistem ini merupakan salah satu habitat yang mendukung kehidupan biota akuatik, salah satunya epifauna.Ekosistem ini digunakan sebagai tempat mencari makan bagi epifauna dengan memanfaatkan serasah daun lamun.Adanya perbedaan tingkat kerapatan lamun dapat memberikan pengaruh terhadap kelimpahan epifauna.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis lamun, kelimpahan epifauna pada kerapatan lamun yang berbeda, dan keeratan hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan epifauna.Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016.Metode yang digunakan adalah metode survei dengan penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling yaitu pembagian stasiun sampling berdasarkan perbedaan kerapatan lamun (padat, sedang dan jarang).Pengambilan sampel epifauna dilakukan secara manual menggunakan tangan setiap satu minggu sekali selama 3 minggu. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat tiga jenis lamun diantaranya Thalassia sp., Enhalus sp. dan Cymodocea sp. Pada kerapatan padat (stasiun A) dengan jumlah tegakan 399 ind/m2 memiliki kelimpahan epifauna 121 ind/m2, kerapatan sedang (stasiun B) dengan jumlah tegakan 333 ind/m2 memiliki kelimpahan epifauna sebanyak 93 ind/m2, dan pada kerapatan jarang (stasiun C) dengan jumlah tegakan 308 ind/m2, memiliki kelimpahan epifauna sebanyak 67 ind/m2. Hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan epifauna mendapatkan koefisien korelasi sebesar r = 0,949 dengan nilai α 〈 0,05 menandakan adanya keeratan hubungan yangpositif dan kuat. Kata Kunci          : Ekosistem Lamun, Kelimpahan Epifauna, Pulau Pari.  ABSTRACT                 Pari Island is an area of ocean waters that have a seagrass ecosystem. This ecosystem is one of the habitats that support life of aquatic organism, which is epifauna. This ecosystem is used for feeding grounds for epifauna by utilizing the seagrass leaf litter. Difference of seagrass species density can influence abundance of epifauna. This research aims to determine the seagrass species, the abundance of epifauna in different seagrass densities, and the relationship between seagrass density with the abundance of epifauna. The research activities conducted in May-June 2016. The method used is survey method in determining the point of sampling using purposive sampling method namely the allocation of sampling stations based on different seagrass density (dense, medium and rare. The sampling of epifauna was done manually using hand every once a week for 3 weeks. The results obtained that there are three species of seagrass including Thalassia sp, Enhalus sp and Cymodocea sp. The densities in dense seagrass (station A) by the number of stands 399 ind/m2 had an abundance of epifauna 121 ind/m2, medium density (station B) by the number of stands 333 ind/m2 the abundance of epifauna 93 ind/m2, and precision rarely (station C) by the number of stands 308 ind/m2, has an abundance of epifauna 67 ind/m2. The correlation values between the density of seagrass with the abundance of epifauna have a value of correlation coefficient r = 0,949 with the value α 〈 0.05 indicates that there is a positive and high correlation. Keywords              : Seagrass Ecosystem, Epifauna’s Abundance, Pari Island.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Uniform Title: HUBUNGAN PERBEDAAN KERAPATAN LAMUN DENGAN KELIMPAHAN EPIFAUNA DI PANTAI LIPI, PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
    Language: English , English
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2017
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 8
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2013
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 2, No. 4 ( 2013-10-29), p. 136-145
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 2, No. 4 ( 2013-10-29), p. 136-145
    Abstract: Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi. Nutrien merupakan salah satu faktor penentu terpeliharanya produktivitas perairan. Adanya asumsi ketersediaan cahaya, keberadaan zooxanthellae dan nutrien menjadi faktor yang penting. Permasalahannya adalah, apakah dukungan ini didapatkan dari ketersediaan nutrien di lingkungan perairan atau di dalam polip karang. Terkait dengan hal tersebut, maka penelitian ini akan mempelajari dukungan nutrien di dalam polip karang dan pengaruhnya terhadap keberadaan zooxanthellae. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi penutupan karang di daerah pulau Menjangan Kecil, mengetahui total nitrat dan total fosfat, densitas zooxanthellae, hubungan kandungan antara total nitrat dan total fosfat terhadap densitas zooxanthellae di polip karang Acropora sp. di perairan terumbu karang pulau Menjangan kecil, Karimun Jawa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutupan karang di perairan pulau Menjangan Kecil stasiun I 73,6% kategori baik dan stasiun II 76% kategori sangat baik. Terdapat hubungan antara kandungan nitrat dan fosfat pada polip karang Acropora sp. dengan densitas zooxanthellae. Pada sampel polip di dapat densitas zooxanthellae sebesar : 44 × 106 sel/ml - 78,5 × 106  sel/ml. Pengukuran nitrat pada sampel polip di dapat hasil sebesar: 14,78% - 21,09%. Pengukuran kandungan fosfat, pada sampel polip di dapat hasil sebesar: 23,4% - 28,18%. Nilai koefisien determinasi R2 antara total nitrat dengan densitas zooxanthellae sebesar 0,939 dimana mengandung pengertian pengaruh total nitrat terhadap densitas zooxanthellae adalah 93,9 %. Koefisien determinasi R2 antara total Fosfat dengan densitas zooxanthellae sebesar 0,514 dimana mengandung pengertian pengaruh total fosfat terhadap densitas zooxanthellae adalah 51,4 %. Hal ini mengindikasi semakin tinggi kandungan nitrat dan fosfat maka semakin tinggi pula densitas zooxanthellae di dalam polip karang Acropora sp. dan parameter kualitas air diukur sebagai data pendukung.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Uniform Title: HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA POLIP KARANG Acropora sp. DI PERAIRAN TERUMBU KARANG PULAU MENJANGAN KECIL, KARIMUN JAWA
    Language: English , English
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2013
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 9
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2017
    In:  SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol. 12, No. 1 ( 2017-01-30), p. 52-
    In: SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 12, No. 1 ( 2017-01-30), p. 52-
    Abstract: ABSTRAK Limbah pencucian ikan dari pasar ikan dan industri pengolahan ikan tradisional biasanya langsung dibuang di saluran pembuangan tanpa adanya pengolahan limbah terlebih dahulu. Dampak pencemaran ini dapat menurunkan kualitas perairan sehingga menganggu kelangsungan hidup biota perairan dan masyarakat sekitar karena proses degradasi dari limbah. Oleh karena itu dibutuhkan teknik yang aman, efektif, dan ekonomis salah satunya dengan mikroorganisme sebagai bioremidiator. Penelitian ini menggunakan produk mikroorganisme pengolah limbah sebagai bahan bioremidiasi dengan komposisi mikroorganisme (Rhodopseudomonas sp., Lactobacillus sp., Aspergillus sp., Penicilium sp., Sacharomyces sp., dan Actinomycets sp.) untuk mereduksi bahan pencemar dan limbah pencucian ikan tongkol sebagai air sampel. Penelitian ini mengukur konsentrasi amoniak (NH3), nitrit (NO2) dan asam sulfida (H2S) sebagai parameter utama dan DO, pH, temperatur, dan bau air sebagai parameter pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan mikroorganisme dalam upaya mengurangi bahan pencemar limbah pencucian ikan dari konsentrasi amoniak, nitrit dan asam sulfida. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan penambahan mikroorganisme 6 perlakuan termasuk kontrol (K= Kontrol, A= 0,01 ml , B = 0,1 ml ,C= 1 ml, D =10 ml dan E= 100 ml)  menggunakan mikroorganisme yang tidak difermentasi selama 96 jam, terdiri dari 3 ulangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi amoniak, nitrit, dan asam sulfida pada perlakuan A, B, C, D, dan E lebih rendah dibandingkan dengan kontrol, hal ini menunjukkan bahwa mikroorganisme dapat menurunkan limbah pencucian ikan tongkol. Nilai efektivitas paling tinggi yaitu perlakuan E sebagai bioremidiasi limbah pencucian ikan dengan persentase amoniak 59,88 %, nitrit 64,60 % dan asam sulfida 19,19%. Kata kunci: Limbah Pencucian Ikan, Mikroorganisme, Ammoniak, Nitrit, Asam Sulfida  ABSTRACT Fish washery waste from the fish market and the traditional fish processing industry actually disposed in the sewer without waste treatment. The impact this poluttion can degrade the quality of water that disrupts the survival of aquatic biota and local resident because the degradation process of waste. Therefore we need a technique that is safe, effective, and economical one of them with the bacteria as bioremidiator. This study using microorganism as bioremidiator the composition of microorganisms (Rhodopseudomonas sp., Lactobacillus sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., Sacharomyces sp., and Actinomycets sp.) and Tongkol washery waste as sample. This study measured the concentration of ammonia (NH3), nitrite (NO2) and hydrogen sulfide (H2S) as the main parameter and DO, pH, temperature, and the smell of the water as a secondary parameter. This study aims to determine the effectiveness of the use of microorganism in an effort to reduce pollutants fish washing waste the concentration of ammonia, nitrite and hydrogen sulfide.This study uses a completely randomized design (CRD  with addition of microorganisms 6 treatments included control (K = control, A = 0.01 ml, B = 0.1, C = 1 ml, D = 10 ml and E = 100 ml). The results obtained from this study showed that the concentrations of ammonia, nitrite, and hydrogen sulfide on treatment A, B, C, D, and E is lower than in the controls, suggesting that microorganism can reduce tongkol washery wash. The highest value of the effectiveness is treatment E as bioremediation of fish washery waste with percentage of ammonia 59.88%, 64.60% nitrite and 19.19% hydrogen sulfide. Keywords: Fish washery waste, Mikroorganism, Ammonia, Nitrite, Hydrogen Sulfide 
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2549-0885 , 1858-4748
    Language: Unknown
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2017
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 10
    Online Resource
    Online Resource
    Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP) ; 2018
    In:  Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol. 7, No. 1 ( 2018-12-19), p. 141-149
    In: Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP), Vol. 7, No. 1 ( 2018-12-19), p. 141-149
    Abstract: Teripang merupakan salah satu biota yang keberadaanya mulai terancam akibat tingginya aktifitas penangkapan. Tingginya aktifitas penangkapan tersebut menyebabkan jumlah populasi teripang terus menurun dengan tajam. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana kondisi teripang tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2016 dengan 4 titik lokasi dimana titik 1 pada 5⁰87'05,38'' LS dan 110⁰36'33,25'' BT, titik 2 pada 5⁰88'45,90'' LS dan 110⁰35'81,89'' BT, titik 3 pada 5⁰88'18,65'' LS dan 110⁰34'82,57'' BT dan titik 4 pada 5⁰86'79,84'' LS dan 110⁰35'37,36'' BT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan teripang, mengetahui jumlah kandungan bahan organik sedimen perairan, sebaran spasial teripang tangkapan, dan hubungan bahan organik sedimen terhadap sebaran spasial teripang. Metode yang digunakan yaitu Random Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 spesies yang teridentifikasi yaitu Actinopyga echinites, Holothuria edulis, H. nobilis, dan Stichopus variegatus. Kelimpahan Teripang tertinggi pada titik 2 dengan 7 ind/m2. Sebaran spasial teripang tertinggi terdapat pada titik 2 yang memiliki kandungan bahan organik sedimen (5.7 %). Berdasarkan hasil uji regresi, bahan organik sedimen berhubungan dengan sebaran teripang. Hasil perhitungan uji regresi, angka koefisien determinasi (R2) adalah 0,603. Koefisien determinasi (R2) tersebut menunjukan bahwa kandungan bahan organik pada sedimen berpengaruh sebesar 60,3% terhadap sebaran Teripang di perairan tersebut. Hal tersebut juga menunjukan bahwa variabel lain memiliki pengaruh sebesar 39,7% terhadap sebaran Teripang. Uji korelasi menunjukkan kategori korelasi kuat dengan (r) adalah 0,778. Angka koefisien korelasi (r) = 0,778 dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel yang diuji adalah sangat kuat. Nilai F signifikan 4,33% artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Sea cucumber is one of the biota that its existence began to be threatened due to high catching activity. The high catching activity has caused the population of sea cucumbers to continue to decline sharply. Therefore, it is necessary to conduct research to find out how the condition of the sea cucumber. The study was conducted in November-December 2016 with 4 point locations where point 1 was at 5⁰87'05,38''LS and 110⁰36'33,25 '' BT, point 2 at 5⁰88'45,90 '' LS and 110⁰35'81, 89 '' BT, point 3 at 5⁰88'18,65 '' LS and 110⁰34'82,57 '' BT and point 4 at 5⁰86'79,84 '' LS and 110⁰35'37,36 '' BT. This study aims to determine the type and abundance of sea cucumbers, to know the amount of organic sedimentary water content, the spatial distribution of sea cucumbers, and the relationship of organic matter of sediment to the spatial distribution of sea cucumbers. The method used is Random Purposive Sampling. The results showed there were 4 species identified namely Actinopyga echinites, Holothuria edulis, H. nobilis, and Stichopus variegatus. Abundance of Sea Cucumber highest at point 2 with 7 ind/m2. The highest spatial distribution of sea cucumber is found at point 2 which has the content of organic sediment material (5.7%). Based on regression test result, organic sediment material is related to the distribution of sea cucumber. Result of calculation of regression test, coefficient of determination (R2) is 0,603. Coefficient of determination (R2) shows that the content of organic matter in sediment has an effect of 60.3% on the distribution of Sea Cucumber in these waters. It also shows that other variables have an effect of 39.7% on the distribution of Sea Cucumber. The correlation test indicates strong correlation category with (r) is 0.778. Correlation coefficient (r) = 0.778 can be interpreted that the relationship between the two variables tested is very strong. The value of F significant 4.33% means that independent variables significantly influence the dependent variable.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2721-6233
    Language: id
    Publisher: Institute of Research and Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)
    Publication Date: 2018
    Library Location Call Number Volume/Issue/Year Availability
    BibTip Others were also interested in ...
Close ⊗
This website uses cookies and the analysis tool Matomo. Further information can be found on the KOBV privacy pages